Ups |
Apakah komponen elektronik yang lain dari UPS tak mudah rusak?... Semua alat apapun tentu saja bisa rusak, namun untuk komponen elektronik pada UPS lebih jarang rusak daripada baterai dalam banyak kasus. Baterai UPS sendiri sebenarnya tidak rusak, tapi memang dibuat efektif atau memiliki masa/umur pemakaian - sehingga pada akhirnya pasti tak bisa digunakan.
Sebelum memperbaiki UPS, marilah sekilas kita mengenal komponen dan sistem kerjanya dulu :
Blok UPS |
UPS terbagi menjadi 3 bagian pokok, yaitu Inverter atau pembangkit tegangan (komponen utamanya adalah trafo, diode, dan mosfet), Baterai (Sumber daya utama untuk fungsi backup)dan regulator (mengatur fungsi UPS terdiri dari rangkaian elektronik seperti IC, dan komponen lain). Baterai bertindak sebagai komponen yang menyediakan cadangan listrik ketika tak ada lagi pasokan dari sumber utama(PLN); serta menghidupi fungsi regulator). Inverter bertugas untuk merubah tegangan DC dari baterai supaya menjadi tegangan AC 220V yang digunakan untuk membackup listrik ketika sumber utama padam. Regulator adalah "otak" UPS, yang berperan untuk mengatur fungsi : Pengisian ulang baterai jika baterai berkurang tegangannya serta memutus pengisiannya jika baterai sudah penuh, dan mengaktifkan Backup Daya ketika listrik utama padam serta memberlakukan fungsi normal jika ada arus dari PLN; yaitu otomatis menyambung atau pemutus saklar(relay).
Analisa kerusakan
Dengan mengetahui prinsip sederhana UPS diatas, maka kita bisa menganalisa jika ada kerusakan.
Kasus yang umum : Jika listrik utama padam, komputer ikut mati seketika pada saat itu juga. Berikut cara-cara memeriksanya :
Pertama periksa dulu sekring,cari tahu kemungkinannya jikalau putus. Jika sekring masih baik, buka casing UPS, lepas konektor batterai, dan bersihkan jika ada kemungkinan korosi. Cobalah untuk menyambungkan output UPS nya dengan lampu 220V. Jika lampu tidak menyala, berarti bukan karena masalah konektor yang korosi. [Catatan: jangan colokkan UPS ke daya listrik utama/PLN]
Lepas kembali baterainya, kemudian test baterai menggunakan VOLT meter/multi tester. Tegangan harus sesuai dengan yang ada pada casing baterai. Jika tegangan baterai kurang dari yang tercantum pada casing bahkan tak ada tegangan samasekali, artinya batterai sudah tidak bisa membangkitkan inverter dan UPS tak berkerja. Jika demikian kemungkinan besar baterai sudah tak bisa lagi dipakai untuk UPS, karena seharusnya batterai akan terisi kembali(charged) otomatis pada saat UPS digunakan sebelumnya.
Lalu apakah bisa dipastikan kalau yang rusak adalah baterainya?
Walaupun kemungkinan besar adalah baterai, namun tak menutup kemungkinan jika regulatornya yang rusak, sehingga fungsi charger otomatis tak bekerja dan baterai tak bisa terisi ulang. Namun jika regulatornya yang rusak, maka UPS tak akan bekerja samasekali dan tak bisa menghidupkan komputer walaupun ada daya listrik dari PLN ataupun baterainya masih normal - dengan asumsi semua fungsi, normal, backup, dan charging tak berfungsi.
Jadi jangan terburu membeli baterai dulu, namun cobalah untuk mengganti baterai untuk pengetesan menggunakan aki sepeda motor 12 volt/ atau sesuai dengan tegangan dari baterai UPS , dan coba ditest lagi :
Jika UPS masih tak bisa digunakan sama sekali(mati total), bisa dipastikan regulatornya yang tak berfungsi.
Jika UPS masih tak bisa menyalakan komputer(tanpa dicolokkan ke listrik PLN), maka bisa dipastikan inverternya yang tak berfungsi - walaupun ada bunyi "beep" seperti pada normalnya.
Jika UPS bisa menghidupkan komputer (tanpa dicolokkan ke listrik PLN), berarti baterai UPS Anda sudah tak berfungsi. Namun jangan buru-buru membeli baterai UPS baru, tinggal test yang terakhir dibawah.
Hidupkan komputer tanpa menggunakan listrik PLN untuk beberapa menit(jika kemampuan UPSnya 15 menit, cobalah biarkan komputer hidup dulu hingga 10 menit). Matikan komputer, dan test aki sepeda motornya dengan VOLTmeter, tegangannya tentu akan berkurang. Colokkan ke listrik utama/pln, apakah terjadi pengisian?... Jika VPS ada lampu indikatornya, biarkan beberapa saat hingga indikator beralih dari charge ke normal. Test kembali tegangan akinya, seharusnya tegangan aki kembali optimal/terisi jika fungsi chargenya normal - jika tegangan aki kembali normal, bisa dipastikan Anda hanya butuh membeli baterai UPS yang baru di kota Anda.
Cara memperbaiki jika yang rusak selain baterai :
Saya asumsikan Anda sudah mengerti dasar elektronika - jika tidak, saya sarankan untuk mengunjungi tukang reparasi UPS. Simak caranya berikut :
Jika bagian Inverter : Bagian inverter ada dioda, elco, trafo step-up, dan mosfet(umumnya berpendingin/heatsink). Test masing-masing komponen diatas untuk mengetahui bagian mana yang rusak.
Jika bagian regulator : Di sana ada IC, transistor, dan relay. Sayangnya kalau yang rusak adalah IC, maka kemungkinan besar sulit mencari penggantinya - dan UPS Anda ternyata harus dirombeng.
Namun cobalah untuk memeriksa relay(berwarna hitam dan bentuknya kotak, biasanya ada 4 buah), jika Anda mengerti elektronik, maka saya yakin Anda mengerti caranya.
Sekali lagi saya ingatkan bahwa kerusakan UPS yang paling umum adalah karena baterainya sudah habis masa efektifnya. Sangat jarang kasus kerusakan yang terjadi pada bagian lain, kecuali karena habis ada lonjakan listrik secara tiba-tiba (bisa karena ada petir, atau masalah teknis).
Catatan : Lakukan dengan teliti, jangan sampai terbalik memasang kutub-kutub baterai(perhatikan warna kabel dan kutubnya). Harap hati-hati, gunakan sandal kering dan tespen, karena UPS menggunakan arus tegangan tinggi. Jangan lakukan sendiri jika Anda tidak mengerti samasekali dengan listrik dan perangkat listrik/elektronik, mintalah bantuan tukang reparasi atau teman yang mengerti.
source: spiderbeat.com
0 Response to "Memperbaiki UPS mati total"
Post a Comment